TEKS SEJARAH ASAL USUL WADUK SELOREJO NGANTANG
ASAL USUL WADUK SELOREJO NGANTANG
(Octan Randdy Bhramasta / 3 multimedia C)
Orientasi
Waduk /Bendungan
Selorejo merupakan ikon wisata utama di Ngantang. Disebut bendungan
karena memang daerah ini dulu bukanlah sebuah danau alami, tetapi merupakan
aliran sungai yang dibendung untuk menjadi sebuah waduk, yaitu dengan
membendung aliran sungai Konto sebagai sumber pemasukan utama air ke waduk,
waduk ini semula adalah rumah-rumah warga, lalu warga dipindahkan ke desa yang
lain dan dibuatlah waduk ini.
Periodesasi
Pembangunan waduk ini membutuhkan waktu yang tak sedikit. Proses pembangunan
dimulai pada tahun 1963. Pelaksana pembangunan bendungan ini pada awalnya
adalah PN Waskita Raya dibawah naungan Direktorat Pengairan Departemen
Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik dengan supervisi dari Dinas Pengairan
Provinsi Jawa Timur. Pelaksanaan pembangunan bendungan dilanjutkan oleh Badan
Penyelenggara Proyek Induk Serbaguna Brantas (BAPPRO BRANTAS) pada tahun 1965.
Proyek pembangunan
bendungan ini baru selesai pada tahun 1970. Bendungan ini baru diresmikan pada
tanggal 22 Desember 1970 oleh presiden yang menjabat saat itu, Soeharto. Saat
peresmian itu dibarengi dengan pelepasan / pembibitan ikan di waduk.
Untuk pembangunan
PLTA-nya sendiri baru selesai pada tahun 1972 dan baru diresmikan pendiriannya
pada tanggal 23 Juli 1973 oleh menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL)
saat itu, Ir. Sutami.
Untuk nama Selorejo
sendiri diambil dari nama wilayah desa yang “ditenggelamkan” untuk membangun
waduk tersebut. Selain Selorejo, pembangunan waduk ini juga “menelan” sebagian
wilayah desa lain di sekelilingnya(Oleh Wong Ngantang)
Reorientasi
Sampai saat ini, areal bendungan Selorejo dikelola oleh Perum Jasa Tirta
I. (Iqbal Iko - ngantang.com)Reorientasi
Foto : Mawan sidarta
Comments
Post a Comment